Rabu, 03 Juni 2020

Teks Ulasan Film Terbang Menembus Langit



Judul: Terbang Menembus Langit
Genre: Drama
Duration: 111 minute
Distributor: Demi Istri Production
Producer: Susanti Dewi
Director: Fajar Nugros
Writer: Fajar Nugros
Cast: Dion Wiyoko, Laura Basuki, Baim Wong, Chew Kin Wah, Delon Thamrin, Aline Adita, Melissa Karim, Dinda Hauw

Terlahir dari keluarga sederhana Thionghoa di Tarakan tak membuat Acun menyerah begitu saya. Acun saat kecil ingin bersekolah namun kedua orang tuanya tidak dapat membayarnya sehingga hanya salah satu kakak laki-lakinya yang dapat bersekolah. Kakak Acun yang bersekolah dan berprestasi mengetahui hal tersebut, oleh karena itu ia menemui gurunya untuk membantunya agar Acun dapat bersekolah. Setelah dewasa, Acun sangat bercita-cita ingin keluar dari Tarakan dan melihat dunia luar yaitu ke Surabaya namun orang tua dan kakak kakaknya tidak dapat membiayai dan Acun harus membiayai dirinya sendiri. Acun tak pantang menyerah dari berjualan apel, jagung bakar, usaha kerupuk itu semua yang ia lakukan gagal. Pada akhirnya Acun menemukan pujaan hatinya Canda dan memiliki seorang anak. Candalah yang selalu mendukung Acun dalam melakukan bisnisnya, bahkan Acun rela keluar dari pekerjaannya dan mencari atau memulai bisnisnya hingga ia sukses menjadi motivator bisnis internasional

Kekurangan :
Pada awal Film membuat penonton bingung dengan alurnya. Ada berbagai adegan yang sangat cepat (misalnya dari Acun yang masa kecil tiba-tiba menjadi dewasa) mungkin ada beberapa usahanya yang terlewatkan. Cerita tersebut seolah-olah kurangnya rasa kekeluargaan karena keluarga tidak mendukung Acun untuk ke Surabaya. Diakhir ceritapun sangat menggantung, bisnis apa yang sebenarnya dilakukan oleh Acun kurang  jelas, berakhir begitu saja dan baru ditampilkan kesusksesannya dengan gambar bahwa ia seorang motivator bisnis

Kelebihan:
Film ini sangat menginspirasi terutama untuk para pengusaha awal, dari perbedaan budaya yang saling menghormati dan menanamkan rasa nasionalisme hingga jatuh bangunnya sebuah usaha. Film ini tidak mudah membuat penonton bosan, karena ada adegan romantis, komedi yang menghibur. Acun yang memiliki tekad bagus untuk melihat daerah luar Tarakan, ia berkuliah hingga menjual apel dan kerupuk yang di tipu dan bangkrut, kemudian dia menjadi karyawan suatu perusahaan dan bertemu bapak-bapak yang bersedih karena anaknya akan menikah dan telah melewatkan waktunya bersama keluarga. Acun berpikir ingin keluar dari pekerjaannya dan berbisnis agar bisa meluangkan waktu banyak dengan keluarga, karena tekad yang kuat hingga gagal berulang kali, akhirnya Acun menjadi orang yang sukses. 
Nama: Bernadina Yunita SP
NIM: E3119029

Jumat, 22 Mei 2020

Teks Ulasan Mawar Merah Matahari






Nama : Bernadina Yunita Sindu P
NIM : E3119029
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia (Bu Titi)
Prodi : D4 Demografi Pencatatan Sipil

Komentar saya:
pendapat saya mengenai teks ulasan tersebut sudah lumayan lengkap, teks ulasan juga menjelaskan dari sisi keunggulannya bagian apa saja serta dari kelemahannya juga dibagian apa saja. Di bagian keunggulan teks tersebut menjelaskan bahwa pembaca yang memiliki imajinasi tinggi akan merasa puas, namun menurut saya untuk pembaca yang tidak bisa terbawa suasannya akan sangat sulit untuk memahami alurnya. Pada bagian kelemahan hanya menjelaskan bagian cover buku, tetapi di teks ulasan sangat bagus karena dapat membandingkan cover buku tersebut dari edisi-edisi buku sebelumnya.

Kamis, 14 Mei 2020

DISKUSI & PENDAPAT



Nama                  :  Bernadina Yunita Sindu Pinilih
NIM                    :  E3119029
Jurusan                :  D4-Demografi dan Pencatatan Sipil
Mata Kuliah        :  Bahasa Indonesia

A.    Teks pertama berjudul “Genangan” oleh Rainy M.P. HUtabarat
(Kompas, 6 Jan 2018)
·      Kesimpulan :
Penggunakan kata ‘masak’ pada kalimat “Masak air setinggi 70 sentimeter disebut genangan?” tentu sudah jelas memiliki maksud untuk menyindir secara santai tetapi berasa. Penggunaan kata ‘masak’ akan lebih terasa menyindir dibanding menggunakan kata ‘benarkah’. Kata ‘masak’ ini juga bisa menjadi kata yang menekankan kalimat berikutnya. Sebagai contoh kalimat “Masak nilai saya hanya 8?”

·      Pendapat :
Saya setuju dengan pernyataan Bapak Sutopo Purwo Nugroho dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), bahwa baik itu merupakan banjir ataupun genangan sama-sama akan merugikan bagi masyarakat sekitar. Banjir atau genangan akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat sekitar seperti kotornya rumah masyarakat, masyarakat terjangkit penyakit, hingga kerugian kerusakan akibat banjir atau genangan. Selain itu seperti pernyataan Bapak Sutopo Purwo Nugroho juga bahwa  genangan yang tingginya ‘hanya’ 30 sentimeter dan baru bisa surut setelah empat jam merupakan neraka jahanam bagi para pengguna jalan. Genangan tersebut akan menimbulkan kemacetan yang amat parah di jalan-jalan sekitar area genangan. Bapak Sutopo juga menyatakan bahwa genangan yang terus meningkat menyebabkan terjadinya banjir dan dengan terpaksa warga harus meninggalkan rumah dan mengungsi.

B.    Teks kedua berjudul “Maksud dan Niat” oleh Bambang Kaswanti Purwo
(Kompas, 25 Maret 2017)
·     Kesimpulan :
Sebuah teks dapat memiliki makna tersurat maupun tersirat tergantung pada masalah apa yang dibahas. Selain itu, tiap orang akan memiliki pemahaman yang berbeda-beda mengenai pemahaman akan sebuah teks. Dapat dicontohkan dengan kata ‘niat’ dan kata ’maksud’ bisa saja memiliki makna yang sama dan dapat saling menggantikan, tetapi pada penggunaan kata pada kalimat yang lain bisa saja kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda dan tidak dapat saling menggantikan.

·     Pendapat :
Penggunaan kata atau diksi pada sebuah kalimat perlu diperhatikan dengan benar. Penggunaan suatu kata bisa jadi memiliki banyak makna. Pada teks tersebut kata ‘niat’ dan ‘maksud’ memiliki arti yang sama. Tetapi pada kenyataannya tidak selalu kata ‘niat’ dan ‘maksud’ memiliki makna yang sama dan bisa saling menggantikan. Sebagai contoh ‘niat’ dan ‘maksud’ memiliki makna sama dan bisa saling menggantikan yaitu “Kedua orang tidak dikenal itu memiliki niat jahat  pada Dina.” Kata ‘niat’ pada kalimat tersebut bisa digantikan dengan kata ‘maksud’ karena pada kondisi seperti itu keduanya memiliki arti yang sama dan dapat saling menggantikan. Lain hal pada kondisi kalimat “Pada tahun baru ini aku mempunyai niat untuk berubah.” Pada kondisi ini kata ‘niat’ memiliki makna intention terkait dengan tindakan atau tekad yang akan dijalankan. Sedangkan pada kalimat tertentu kata ‘maksud’ memiliki makna intention yang berhubungan dengan tutur bahasa.

C.     Teks ketiga berjudul “Kata-Kata yang Memuai” oleh Bagja Hidayat
(Majalah Tempo, 12 Juni 2017)
·     Kesimpulan:
Pada kondisi formal perlu adanya penggunaan kata-kata baku sesuai aturan KBBI dalam pemilihan kata. Tetapi apabila pada kondisi non formal seperti ngobrol dengan teman ataupun mengirim surat kepada teman akan dirasa kaku dan tidak nyaman apabila kita menggunakan kata baku sesuai aturan KBBI. Maka dari itu banyak bermunculan bahasa-bahasa baru untuk membuat percakapan dengan teman tidak kaku dan terasa lebih nyaman serta hangat.

·     Pendapat
Bagi saya penggunaan kata baru yang tidak sesuai aturan KBBI sah saja apabila penggunaan kata tersebut lebih bisa dipahami. Selain itu penggunaan kata yang tidak sesuai aturan KBBI sah saja apabila tidak digunakan pada kondisi formal seperti pada saat rapat atau pada saat pembuatan laporan resmi.



Jumat, 20 Desember 2019

FAKULTAS SOSHUM di UNS https://uns.ac.id/

E3119029 BERNADINA YUNITA SINDU PINILH Penulis Mahasiswa Program Studi D4 Demografi dan Pencatatan Sipil Fakultas Hukum

 A. Latar Belakang
           Sesuai dengan judul saya pada blog ini, saya akan membagikan tentang UNS terutama pada jurusan IPS. Perkenalkan saya Bernadina mahasiswa D4 Demografi Pencatatan Sipil Fakultas Hukum tahun 2019. di prodi saya ini merupakan prodi baru di UNS yang akan lebih banyak ke prakteknya ( 3 semester teori 5 semester magang langsung ke kantor DUKCAPIL daerah-daerah)
           Untuk yang kelas 12 pasti pada bingung nih mau pilih jurusan apa untuk pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi, nah saya akan menampilkan beberapa fakultas SOSHUM yang ada di Universitas Sebelas Maret Surakarta ini. Untuk Informasi UNS bisa langsung pantau di link berikut : https://uns.ac.id/id/

B. Tujuan Artikel
           Tujuan artikel ini adalah untuk membagikan informasi kepada teman teman kelas 12 SMA/SMK yang ingin melanjutkan kuliah di UNS terutama pada jurusan SOSHUM

C. Pembahasan

1. Fakultas Ilmu Budaya ( https://fib.uns.ac.id/ )
Fakultas Ilmu Budaya merupakan salah satu fakultas yang berdiri sejak Universitas Sebelas Maret didirikan pada tahun 1976. Pada masa-masa awal, fakultas ini dikenal dengan nama Fakultas Sastra dan Budaya, kemudian berubah menjadi Fakultas Sastra, berubah lagi menjadi Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Kemudian, pada tahun 2014, fakultas ini berubah nama menjadi Fakultas Ilmu Budaya.
Sejak berdiri empat puluh tahun silam, FIB UNS terus meningkatkan kuantitas dan kualitas kontribusinya kepada masyarakat, baik melalui riset, pembelajaran, maupun melalui berbagai kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Fakultas Ilmu Budaya berperan sangat penting dalam pelestarian, aktualisasi, dan peningkatan nilai-nilai luhur peradaban nasional, terutama nilai luhur budaya Jawa.
Karena itu, Fakultas Ilmu Budaya telah menjadi referensi perkembangan ilmu pengetahuan maupun perkembangan peradaban manusia. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya berasal bukan hanya dari pulau Jawa, tetapi banyak juga yang berasal dari Sumatera dan Kalimantan; bahkan ada mahasiswa asing yang memang serius mendalami ilmu pengetahuan di Fakultas Ilmu Budaya. Perguruan Tinggi di dalam dan luar negeri pun sudah banyak yang bermitra dengan Fakultas Ilmu Budaya UNS. Beberapa di antaranya adalah Suez Canal University, Ain Sham University, Universiti Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan beberapa universitas lain di Asia.
Fakultas Ilmu Budaya UNS telah menjadi tempat berkumpul dan penghubung para pemerhati dan pakar kebudayaan, bukan hanya dari Indonesia tetapi juga dari belahan bumi lainnya. Karena itu, Fakultas Ilmu Budaya bertekad untuk terus memajukan pendidikan demi peradaban yang lebih baik.

2. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ( https://fisip.uns.ac.id/ )
 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) berdiri pada tahun 1976, bersamaan dengan peresmian berdiri­nya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1976 Tentang Pendirian Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret, tanggal 8 Maret 1976. Berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja yang Baru,  FISIP UNS merupakan  salah satu dari 10 fakultas yang ada di UNS yang  memiliki sarana dan prasana penunjang proses pembelajaran di FISIP UNS.
Saat ini FISIP UNS memiliki 4 Gedung. Gedung 1 lantai 1 digunakan sebagai Ruang  perkantoran baik Ruang tata usaha maupun Ruang  program studi, dan di lantai 2 digunakan sebagai ruang pertemuan, ruang pimpinan dan Guru Besar. Gedung 2 dan 3 digunakan sebagai ruang perkuliahan dan gedung  4 dipusatkan sebagai laboratorium terpadu FISIP UNS.
FISIP UNS juga  memberi kemudahan bagi semua civitas akademik  untuk bisa mengakses internet di seluruh lingkungan kampus FISIP  dalam range area hotspot, baik menggunakan PC, laptop, note book atau perangkat lainnya dengan fitur yang ada WiFi (Wireless Fidelity) sehingga dapat mengakses internet tanpa media kabel. Sebarannya dapat terjangkau di lingkup kampus dimana civitas sebagai client dapat terhubung dengan internet secara wireless (nirkabel atau tanpa kabel) dari PC, Laptop, note book ataupun gadget seperti handphone dalam jangkauan radius dari kekuatan frekuensi atau signalnya.
Untuk mewujudkan FISIP UNS yang hijau, Jajaran Pimpinan FISIP UNS mendukung sepenuhnya program universitas yaitu Program Green Campus yaitu salah  satu gerakan Go Green untuk mengatasi pemanasan global yang diterapkan pada wilayah kampus. Program Green Campus dapat menjadikan kampus sebagai tempat yang nyaman, bersih, teduh, dan sehat untuk menuntut ilmu. Green Campus memiliki tiga aspek yang saling berhubungan dan diperlukan keseimbangan dalam pelaksanaannya, yaitu Green Building, Green Place, dan Green Behavior.
Green Building meliputi material dan proses bangunan, pengolahan limbah, serta bebas polusi udara dan suara. Konsep Green Building belum sepenuhnya diterapkan dalam lingkungan FISIP UNS yang hanya memiliki 1 gedung bertingkat 5, sedangkan konsep Green Building yang ditetapkan oleh UNS minimal 8 lantai.  Konsep ini dilatarbelakangi oleh adanya keterbatasan lahan, sehingga diperlukan  aplikas taman vertikal pada dinding-dinding  gedung atau bahkan menerapkan taman pada fasad gedung sehingga terlihat lebih menarik, unik, dan menyejukkan mata.
Green place  dan green behavior diaplikasikan oleh FISIP UNS dengan adanya ruang-ruang terbuka hijau di sekitar 3 4 gedung yang dimiliki oleh FISIP UNS dengan tanaman yang tinggi menjulang dan taman-taman yang ditata apik dengan tempat duduk yang banyak dimanfaatkan sebagai tempat diskusi  semua sivitas akademik FISIP UNS. Dan tempat-tempat tersebut saat ini menjadi tempat favorit, murah dan menyenangkan. Seperti  contohnya hutan FISIP yang terletak di sebelah barat  dan timur Gedung 2, 3 ruang terbuka (Public Space) yang terletak di gedung 1 dan gedung 3 serta arena parker yang teduh dipayungi pohon-pohon tinggi menjulang.
 FISIP UNS juga dilengkapi ruang-ruang inovasi dan kreatifitas mahasiswa yang tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) dari  semua program studi yang ada di FISIP UNS, tak lupa disetiap lantainya disediakan ruang beribadah atau musholla kecil mengingat  waktu dan tempat peribadatan yang khusus dan tepat waktunya.


3.  Fakultas Hukum ( https://hukum.uns.ac.id/ )
Universitas Sebelas Maret, diresmikan pada tanggal 11 Maret 1976 dengan Surat Keputusan Presiden No. 10 tahun 1976 tanggal 8 Maret 1976. Semula bernama Universitas Negeri Sura­karta Sebelas Maret disingkat UNS, me­rupa­­kan fusi dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, yaitu Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Sura­karta, Univer­sitas Gabungan Surakarta (UGS), Sekolah Tinggi Olahraga (STO) Sura­karta, Akademi Adminis­trasi Negara (AAN) Surakarta, Fakultas Kedok­teran Per­guru­an Tinggi Pem­bangunan Nasional (PTPN) Cabang Surakarta.
Pada saat berdirinya, UNS mem­punyai 9 (sembilan) Fakultas yaitu: Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan, Fakultas Sastra Budaya, Fakultas Sosial Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Teknik.
Semua kegiatan, baik akademik maupun administrasi pada saat itu tersebar di beberapa tempat di wilayah Surakarta. Struktur organi­sasi­nyapun belum mantap. Secara berangsur mulai tahun 1980 kantor Pusat UNS dan Fakultas mulai menem­pati di Kampus Kentingan Surakarta.
Dalam perkembangannya Uni­ver­sitas Negeri Surakarta Sebelas Maret sesuai dengan Keppres nomor 55 Tahun 1982 tentang Susunan Organisasi Universitas Sebelas Maret, diubah menjadi Universitas Sebelas Maret dengan singkatan UNS (UN = Universitas, S = Sebelas Maret). Sesuai dengan SK Mendikbud No. 020/O/1995, maka pada saat ini UNS mempunyai sembilan fakultas, yaitu:
1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2. Fakultas Sastra dan Seni Rupa
3. Fakultas Hukum
4. Fakultas Ekonomi
5. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
6. Fakultas Kedokteran
7. Fakultas Pertanian
8. Fakultas Teknik
9. Fakultas MIPA
Pada awal berdirinya Fakultas Hukum UNS dibuka dengan tiga jurusan, yakni: Jurusan Hukum Keper­dataan, Jurusan Hukum Pidana, Jurusan Hukum Tata Negara. Saat ini Fakultas Hukum mempunyai 1 (satu) pro­gram studi yaitu Program Studi Ilmu Hukum, dan dengan SK Rektor Universitas Sebelas Maret No.162/J27/PP/1999 tentang Pengem­bangan Bagian, Fakultas Hukum memiliki 7 Bagian yaitu Bagian Hukum Keperdataan, Bagian Hukum dan Masyarakat, Bagian Hukum Acara, Bagian Hukum Admi­nistrasi Negara, Bagian Hukum Tata Negara, Bagian Hukum Pidana dan Bagian Hukum Internasional.

4. Fakultas Ekonomi (https://feb.uns.ac.id/ )
5. Fakuktas Keguruan  ( https://fkip.uns.ac.id/ )
6. Fakultas Seni Ripa Desain ( https://fsrd.uns.ac.id/ )
7. Fakultas Keolahragaan ( https://fkor.uns.ac.id/ )

D. Kesimpulan
Belajar lah yang sungguh sungguh karena di UNS peminatnya juga banyak =)


https://uns.ac.id/id/
https://uns.ac.id/id/
https://uns.ac.id/id/
https://uns.ac.id/id/
https://uns.ac.id/id/

Minggu, 09 Agustus 2015

Permainan Tenis Meja



A.Pengertian Permainan Tenis Meja

        Tenis meja adalah suatu cabang olah raga yang berasal dari olah raga tenis lapangan, karena bermain  tenis di lapangan sering mendapat gangguan-gangguan seperti hujan, angin, dll, sehingga olah raga tersebut tidak dapat dilakukan, maka mereka berusaha untuk melakukannya di dalam ruangan menggunakan meja/ di dalam gedung(in door). Ternyata permainan tersebut mengasikan juga, sehingga lama kelamaan kebiasaan tersebut dikembangkan menjadi olah raga tenis di atas meja, dengan penyesuaian bola, alat pemukul, net dan sebagainya. Olah raga ini juga disebut Ping-Pong karena bola yang dipukul oleh raket bersuara “ping-pong”.

          Permainan tenis meja ditentukan oleh suatu set (game) yang terdiri dari 11 poin, dengan sistem rally poin maksudnya adalah pemain yang duluan mendapatkan nilai 11 lebih dahulu ialah yang dinyatakan sebagai pemenang, dengan kemenangan three winning set maksudnya adalah tiga kali kemenangan dalam suatu set (3-0, 3-1, 3-2) tetapi jika kedua pemain / pasangannya sama-sama mendapatkan angka/ skor 10 (10-10) yang sering disebut juga dengan deuce(jus) akan diberi long set/perpanjangan waktu hingga permainan tersebut dimenangkan oleh seorang yang terlebih dahulu unggul selisih 2 poin(10-12, 11-13, 12-14, 13-15, dst).

Yang membuat permainan ini menarik adalah lapisan bet yang dipergunakan untuk memukul bola dapat terdiri dari bermacam-macam lapisan yg menghasilkan pantulan bola yang beraneka ragam & pukulan yang nampaknya dilakukan sama,tetapi kadang menghasilkan putaran bola yang berbeda. .  Hal-hal yang diperlukan dalam permainan tenis meja adalah pengamatan, kelincahan, dan reflek. Ada 3 bentuk cara memainkan permainan tenis meja anatara lain:

1.  Single(permainan tunggal putra dan putri)

2.  Double(permainan ganda putra dan putri)

3.  Mix Double(permainan yang terdiri dari seorang putra dan putri)
   B.Perlengkapan Permainan Tenis Meja
   a)Bola

Terbuat dari bahan selulose(cellulose) biasanya berwarna oranye atau putih, BOLA KERAS: berat 2,40-2,53 gram, keliling penampang terbesar 11,43-12,06cm. BOLA LUNAK: berat bola 2,00-2,23 gram, garis keliling penampang terbesar(meredian) 11,60-12,23cm.

   b)Raket/Bet

Raket dilapisi dengan karet atau busa dengan lapisan karet di atasnya/ permukaannya. Tebal masing-masing lapisan tidak boleh lebih dari 2mm. ada dua macam karet, yaitu:

1.  Karet datar merupakan lapisan tunggal dari karet cellular yang ditutupi dengan lapisan karet berbintik dengan tebal sekitar 2mm.

2.  Karet bintik yang menyebar dipermukaan karet tidak kurang 10 bintik tiap senti meter persegi dan tidak lebih dari 50 bintik
   c)Meja

Terbuat dari kayu dan berwarna gelap, permukaan dan daya pantul harus merata(homogen). Dengan panjang meja 274cm dan lebar 152,5cm, ketinggian 76 cm dari atas permukaan lantai, dan juga harus ada garis putih selebar 2 cm pada tiap sisi panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja 1,525 m dan dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net paralel dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.

   d)Net

Tinggi net 15,25cm, dan panjang net 183 cm (15,25cm melebihi kanan maupun kiri meja. Tepi atas net merupakan line putih stebal 1,5cm harus terbentang lurus, tidak membentuk kelengkungan(kendor). Tiap-tiap sisi pori-pori jaring net adalah 7,5 – 12,5 m.


C. Teknik Dasar Permainan Tenis Meja

*Teknik Memegang Bet(Grip)

        Cara memegang bet di bagi menjadi 2:

1) Shakehand Grip. Cara memegang bet seperti cara menjabat tangan seseorang. Grip ini sangat popular di Negara-negara barat. Pada pegangan ini dapat menggunakan 2 sisi bet.

2) Penholder Grip. Cara memegang bet seperti cara memegang pena. Grip ini popular di Asia. Pada pegangan ini hanya 1 sisi bet yang dapat digunakan.

*Teknik Siap Siaga(Stance)

Stance adalah sikap siap sedia sebelum melekakukan servis/ posisi kita sesudah memukul bola dan menanti pengembalian bola dari lawan.

Ada 2 bentuk stence yang biasa digunakan, antara lain:

1) Square Stance, posisi badan menghadap penuh ke meja. Biasanya digunakanuntuk siap menerima bola servis/ siap kembali setelah mengembalikan pukulan lawan. Dengan satu langkah ke samping kiri, kanan, depan, belakang, maupun diagonal pemain agar dapat mengembalikan bola dengan baik.

2) Side Stance, posisi badan menyamping, baik ke kiri maupun ke kanan, jarak antara bahu ke meja/ ke net baik bahu kiri maupun kanan harus ada yang lebih dekat.

*Teknik Gerakan Kaki(Footwork)

Footwork dibedakan atas nomor tunggal dan nomor ganda. Footwork yang digunakan dalam nomor tunggal otomatis digunakan juga dalam nomor ganda. Penggunaan gerakan kaki harus disesuaikan dan diantisipasi dengan jarak antara bola yang datang dengan posisi pemain tersebut.

 *Teknik Pukulan(Stroke)

Teknik pukulan dasar dalam permainan tenis meja, antara lain:

a)Servis(Service)

Pukulan servis merupakanserangan pertama ke dalam permainan dengan cara memantulkan terlebih dahulu ke dalam meja servis kemudian bola harus melewati net dan akhirnya memantul di meja lawan.

        Cara melakukan servis:

1.  Berdiri dengan sikap melangkah, bdan menghadap ke meja dan bet ditarik ke samping badan.

2.  Bola diletakan di telapak tangan dengan terbuka di depan badan.

3.  Tarik bet ke belakang dan bola harus dilambungkan.

4.  Ketika bola turun, pukul dengan bet dengan cara mengayunkan bet ke arah bola.

5.  Bola di pantulkan terlebih dahulu di meja sendiri baru melewati net dan memantul di meja lawan.

 b)Push

Push adalah teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet terbuka. Digunakan untuk mengembalikan pukulan-pukulan push atau chop dari lawan. Ada 2 jenis pukulan push yaitu gerakan forehand push dan backhand push.

c)Drive

Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. Drive dapat digunakan sebagai pukulan serangan dan dapat kita control sesuai dengan keinginan. Drive sering juga disebut spin. Ada 2 jenis pukulan drive yaitu gerakan forehand drive dan backhand drive.

d)Block

Block adalah teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendungkan bola dengan sikap bet tertutup. Block digunakan untuk mengembalikan bola-bolan drive atau bola-bola dengan putaran atas (top spin).

e)Chop (backspin)

Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut juga gerakan membacok. Pukulan chop digunakan untuk mengembalikan pukulan bola yang bermacam-macam. Ada 2 jenis pukulan chop yaitu forehand chop dan backhand chop.





D.Peraturan Permainan Tenis Meja
*Definisi-definisi
  • Suatu reli (rally) adalah suatu periode selama bola dalam permainan.

  • Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan bebas sebelum bola dilambungkan pada saat servis hingga reli diputuskan sebagai suatu let atau poin.

  • Suatu let adalah suatu reli yang hasilnya tidak dinilai/dihitung(menambah angka).

  • poin adalah hasil suatu reli yang hasilnya dinilai/dihitung(menambah angka).

  • Tangan raket adalah tangan yang memegang raket.
  • Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang raket.

  • Seorang pemain dikatakan memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang dipegangnya atau bagian tangan dibawah pergelangan tangan.

  • Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia, atau apa saja yang dipakai atau dibawanya, mengenai bola dalam permainan ketika bola masih berada/melintas di atas permukaan meja dan belum melewati garis akhir, belum menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh lawannya.

  • Pelaku Servis/Pemain yang melakukan servis(server) adalah pemain yang memukul bola pertama kalinya dalam suatu reli.

  • Penerima bola (receiver) adalah pemain yang memukul bola yang kedua pada suatu reli.
  • Wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi permainan.

  • Pembantu wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk membantu wasit dengan keputusan-keputusan tertentu.
  • Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala sesuatu yang dipakai atau dibawa, kecuali bola, pada saat reli dimulai.
  • Bola sudah harus dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah melalui bagian mana saja selain antara net dan tiangnya dan antara net dan permukaan meja.

  • Garis akhir adalah juga perpanjangan kedua arah sisi ujung meja.

 *Cara Servis yang Benar 
  • Servis dimulai dengan bola diam berada di atas permukaan telapak tangan yang terbuka dari tangan bebas pelaku servis (siap untuk dilambungkan)
  • Pelaku servis(serve) harus melambungkan bola secara vertikal ke atas, tanpa putaran, sehingga bola naik minimal 16 cm dari permukaan telapak tangan bebas, kemudian turun tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul. 
  •  Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga menyentuh mejanya terlebih dahulu dan setelah melewati net atau mengelilingi net kemudian menyentuh meja dari penerima; pada permainan ganda, bola harus menyentuh bagian kanan dari masing-masing meja pelaku servis dan penerima secara berurutan.
  • Bola (receiver) pada permainan ganda, bola harus menyentuh bagian kanan dari masing-masing meja serve dan receiver secara berurutan
  • Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas perpanjangan permukaan meja permainan (di belakang batas akhir meja) pelaku servis, dan bola tidak boleh dihalangi dari pandangan penerima oleh pelaku servis atau pasangan gandanya atau apa saja yang mereka bawa atau pakai.
  • Setelah bola dilambungkan, lengan dan tangan bebas pelaku servis harus disingkirkan/ditarik dari ruang antara bola dan net.
  • Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan servis agar wasit atau pembantu wasit dapat diyakinkan bahwa servisnya sesuai peraturan dan demikian juga untuk memutuskan bahwa servisnya tidak benar.
  • Jika wasit atau pembantu wasit ragu atas keabsahan suatu servis, maka pada kesempatan pertama pada pertandingan tersebut, dapat menghentikan pemainan dan memperingatkan pelaku servis; tetapi untuk servis yang meragukan berikutnya yang dilakukan oleh pemain atau pasangannya harus dinyatakan tidak benar/sah.

*Pengembalian Bola yang Benar

   Setelah server melakukan servis, meka penerima(receiver) harus mengembalikan bola dengan cara memukul bola hingga melewati net dan menyentuh meja lawan, baik secara langsung maupun setelah menyentuh net.

*Urutan Permainan

  • Pada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan servis terlebih dahulu, kemudian penerima harus melakukan pengembalian dan setelah itu pelaku servis dan penerima secara bergantian melakukan pengembalian.

  • Pada permainan ganda, pelaku servis harus melakukan servis terlebih dahulu, selanjutnya penerima melakukan pengembalian, kemudian, pasangan pelaku servis melakukan pengembalian, pasangan penerima kemudian melakukan pengembalian dan akhirnya setiap pemain melakukan pengembalian sesuai gilirannya.

*Let (ulangan)

  • Reli dinyatakan let jika terjadi hal-hal berikut:

a)Jika pada saat servis, bola melewati net dan menyentuhnya, kemudian bola masuk atau dipukul oleh penerima atau pasangannya.

b)Jika servis dilakukan pada saat penerima atau pasangannya belum siap, dan baik penerima atau pasangannya tidak berusaha memukul bola/ mengembalikan.

c)Jika gagal melakukan servis atau pengembalian atau jika sesuai dengan peraturan bahwa hal tersebut disebabkan gangguan di luar kontrol pemain.
d)Jika permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit.

e)Jika penerima pada pemain cacat yang menggunakan kursi roda dan pada saat servis, apakah servisnya benar atau tidak.

f)Setelah mengenai meja penerima (pantulan bola) mengarah ke net.

g)berhenti di bagian meja penerima.

h)pada salah satu bagian sisi meja, bola keluar setelah mengenai bagian samping meja penerima. 
  • Permainan dapat dihentikan dengan tujuan sebagai berikut:

a)Untuk mengoreksi kesalahan urutan servis, penerima, atau tempat.
          b)Untuk memulai sistem percepatan waktu.
c)Untuk menghukum dan memperingati pemain atau penasihat.

d)Karena kondisi permainan terganggu dan mempengaruhi hasil reli.

*Skor/angka(point)

  • Selain reli dinyatakan let, pemain dinyatakan mendapat poin

a)Jika lawannya gagal melakukan servis yang benar.

b)Jika lawannya gagal melakukan pengembalian yang benar.

c)Jika setelah melakukan servis atau pengembalian, bola menyentuh apa saja selain net sebelum dipukul oleh lawannya.

d)Jika bola melewati meja atau berada di luar permukaan meja, tanpa menyentuh meja.

e)Jika lawannya menyentuh bola.

f)Jika lawannya dengan sengaja memukul bola dua kali secara beruntun.

g)Jika lawannya memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak dilapisi karet atau tidak sesuai dengan ketentuan sebelumnya.

h)Jika lawannya atau apa saja yang dipakainya menggerakkan permukaan meja.

i)Jika lawannya atau apa saja yang dipakai menyentuh net.

j)Jika tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja.

k)Jika dalam permainan ganda, setelah pelaku servis pertama melakukan servis ke penerima dengan benar, kemudian lawannya memukul bola di luar dari urutannya.

 *Satu Game/ Set

a)Suatu game dinyatakan dimenangkan oleh seorang pemain/ pasangan yang pertama mendapat poin 11, kecuali kedua pemain atau pasangan sama mendapatkan poin 10, pada situasi ini, salah satu pemain atau pasangan harus mendapat selisih kemenangan 2 (dua) poin atas lawannya.

 b)Suatu pertandingan terdiri dari 3 game atau sampai 5 game

c)Permainan harus terus berlanjut hingga selesai selama game berlangsung, kecuali dalam pergantian set(di antara game) pemain diperbolehkan istirahat selama tidak lebih dari satu menit
        *Kesalahan Urutan Servis, Penerima Bola atau Tempat

a)Jika pemain melakukan kesalahan urutan servis (server maupun receiver), permainan harus segera dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan sesuai dengan urutan yang sebenarnya siapa yang seharusnya melakukan servis dan menerima bola pada skor/angka yang telah dicapai, sesuai dengan urutan pada saat mulai pertandingan dan, dalam permainan ganda, sesuai dengan urutan pemain yang telah ditetapkan untuk melakukan servis pertama dalam game/set tersebut sejak kesalahannya ditemukan.

b)Jika para pemain tidak bertukar tempat pada saat mereka seharusnya melakukannya, wasit harus menghentikan permainan dan dilanjutkan sesuai dengan pemain yang sebenarnya pada skor yang telah diraih, disesuaikan dengan urutan yang telah ditetapkan pada saat pertandingan dimulai.

c)Dalam keadaan apapun, semua poin yang telah diraih sebelum kesalahan ditemukan harus dihitung.

*Sistem Pembatasan Waktu

a)Sistem pembatasan waktu boleh di berlaku dalam satu game jika skor yang sudah diraih berjumlah 18 (delapan belas)

b)Jika bola masih dalam permainan ketika batas waktu telah habis, permainan harus diberhentikan oleh wasit dan dilanjutkan dengan mengulang servis oleh pemain yang melakukan servis pada saat permainan berlangsung.

c)Jika bola tidak pada saat dalam permainan ketika dan batas waktu telah habis, maka permainan dilanjutkan dengan pelaku servis adalah pemain yang sebelumnya menerima bola. Setelah itu, setiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara bergantian hingga game berakhir, dan jika pemain/pasangan yang menerima bola telah melakukan 13 kali pukulan yang benar, maka penerima mendapat satu poin.
d)Apabila telah sekali diterapkan sistem pembatasan waktu, maka untuk seterusnya diberlakukan hingga berakhirnya suatu pertandingan